Hari yang terpenting bagi para remaja di belahan dunia manapun, tidak terkecuali di Indonesia pada bulan Pebruari ini perayaan hari Valentine, Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari yang tepat untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.
Di Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim, para remajanya ikut meramaikan hari kasih sayang itu, hal ini dikarenakan era globalisasi yang mempermudah keluar masuknya budaya dan kekurang fahaman remaja Indonesia terhadap dapak positif dan negative pada budaya kita yang telah ada, seharusnya kita bisa menyaring budaya barat yang cocok dengan budaya kita yang ketimur-timuran, jikalau memeng cocok dengan moral budaya yang telah ada maka kita bisa menirunya dan sebaliknya ketika budaya luar itu tidak cocok dengan norma budaya kita maka kita wajib menghindari tiru meniru budaya barat terebut. Sangat disayangkannya angapan remaja kita bilamana menirukan budaya dari barat dalam semua hal dianggapnya modern hal ini yang menjadi salah kaprah. Dampak positif era globalisasi seperti perubahan pola fikir dan sikap. Globalisasi dan modernisasi yang awalnya berkembang di barat mampu merubah pola fikir dan masyarakat Indonesia yang semula berfikir irrasional menjadi rasional, namun dampak negative dari masuknya beragam gaya hidup barat ke Indonesia gaya hidup seks bebas yang saat-saat ini sangat diminati para remaja apa lagi menjelang hari valentine. Perayaan hari valentine dimulai meramaikan dengan bertukar bingkisan valentine, berpesta semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya bahkan seks bebas pun dilakukannya dengan berkedok mencurhkan kasih sayang padahal sebenarnya adalah mencurahkan nafsu biologisnya karena dianggap hari valentine itu hari kebabasan mengekspresikan rasa cinta dan sayangnya kepada pacarnya .
Gaya hidup para anak remaja yang berada dalam kota Metropolitan,mereka cenderung bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini. Tentu saja, mode yang mereka tiru adalah mode dari orang barat. Salah satu contoh gaya hidup para remaja yang mengikuti mode orang barat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah ” Berpakaian “. Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih menyedihkan, di stasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode orang barat. Otomatis bukan hanya remaja Metropolitan saja yang mengikuti mode tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada dalam perkampungan atau pedalaman. Sebagian besar remaja Indonesia belum dapat memfilter budaya tersebut dengan baik. So, pengaruh negatiflah yang timbul dari dalam diri remaja itu sendiri.
Namun, sebagian remaja Indonesia kemudian meniru atau mengikuti mode orang barat tanpa menyaringnya secara baik dan tepat. Dan mungkin itu akan berakibat buruk bagi generasi penerus kita nanti. Contoh berikutnya, gaya hidup sebagian remaja yang mengikuti budaya orang barat adalah mengkonsumsi minum – minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenislainnya. Mereka beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut, maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Padahal jika kita teliti, minum – minuman keras dan narkoba dapat merusak kesehatan dan mental orang yang mengkonsumsinya. Minum – minuman keras dan narkoba adalah salah satu contoh dari sekian banyak contoh gaya hidup orang barat yang sangat berbahaya dan sangat berpengaruh bagi maju mundurnya suatu bangsa. Dan yang lebih anehnya, budaya tersebut telah diikuti oleh sebagian remaja Indonesia. Untuk itu, di zaman yang serba modern ini orang tua yang mempunyai anak remaja harus memantau pergaulan, teman-teman, dan gaya hidup yang mereka terapkan. Dan untuk para remaja harus berhati -hati dalam menerima budaya dari luar dan harus bisa memilah budaya dari luar secara baik dan tepat
Sahabat-sahabat kita para pemuda-pemudi Indonesia ingatlah di pundak kita nantinya Indonesia kedepan kita bawa. Tergantung generasi sekarang yang nantinaya mau di bawa kemana tanah air tercinta ini. Sahabat-sahabat ku sebenarnya ada apa dengan valentine’s day?
Tahu kah para remaja muslim Indonesia, Perayaan Valentine’s Day adalah bukan budaya Islam?
Sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Cukupkah kita bersama orang yang kita sayangi diluapkan dalam hari kasih sayang cuman satu hari itu?
Semua orang pasti akan menjawab tidak cukup kita hanya ingin bersama satu hari. Ketika kita ada rasa suka kepada lain jenis pasti kita berkeinginan selalu bisa bertemu setiap hari. Dan ketika tidak bertemu satu hari ada rasa yang berbeda, yakni akan tumbuh rasa kerinduan.
Jadi hari untuk mencurahkan rasa kasih sayang dengan melindungi, tidak menyakiti orang kita sayangi kapan pun seumur hidup .
By : AU
y memang zaman skrg sukanya tiru-tiru tp kebnykn mrka gak ngerti siapa yg dia tiru itu, mk hati2 lah jgn smp dhollu wa adhollu,,,